SEPENGGAL ARTI KEHIDUPAN
Saat ini usia ku sudah mencapai 19 tahun.
tanpa ku sadari telah 2 tahun aku menyelesai kan SMA ku, aku tidak tahu apa mungkin aku
bisa melanjutkan ke bangku kuliah????.
Sesuatu yang sangat ku dambakan sejak
kecil, “menjadi seorang sarjana”. Ya seorang sarjana!!!. Karena itu lah sejak
dari SD aku selalu berusaha untuk jadi yang terbaik di sekolah, dan aku
berhasil. Aku selalu mendapat juara dikelas dan banyak mendapat penghargaan,
hingga akhirnya aku lulus SMP. Dan setelah aku lulus SMP, aku mulai bingung
apakah aku bisa melanjutkan ke SMA???, satu jenjang pendidikan lagi yang akan
membawa ku ke bangku kuliah. Karena pada saat itu aku dan keluarga angkat ku
tidak punya biaya untuk melanjutkan study ku ke tingkat yang lebih tinggi. Kami orang miskin,bahkan bisa di katakana
paling miskin di desa ku. Ya!!!, ”kami orang yang paling miskin”. Aku ingin
menangis saat itu, karena aku yakin kalau aku punya otak yang cukup baik untuk
sekolah. Semua teman teman ku
membicarakan tentang tujuan mereka selanjutnya. Tapi aku???, aku tidak bisa apa apa. Aku hanya
diam, diam, dan diam. Hanya itu yang bisa ku lakukan. Rasanya aku ingin marah
kepada tuhan, ”kenapa aku harus menjadi orang miskin!!!”. hingga pada akhirnya tuhan menunjukkan bahwa dia
sangat menyayangi ku.
Aku mendapat
kabar dari ayah angkat ku bahwa aku akan melanjutkan sekolah ku ke bangku SMA.
Aku sangat senang saat itu. Ayah angkat ku berkata” bibi dan paman mu akan
menyekolah kan mu di palembang, karena mereka tahu bahwa prestasi sekolah mu
selama ini sangat baik”. Aku tidak tahu harus melakukan apa saat itu???. Aku terharu,aku senang, dan aku bahagia
karena akhirnya aku bisa melanjutkan ke SMA.
Keesokan harinya
aku dan ayah angkat ku berangkat ke palembang dengan menumpang mobil tetangga
ku. Hati ku sangat berbunga bunga,sampai aku tak bisa memejamkan mata ku
sedikit pun selama di perjalanan. Ku lihat ayah angkat ku telah tertidur.
Sedangkan aku
masih sibuk dengan khayalan khayalan ku tentang sekolah ku nanti.
Hingga tanpa
terasa kami telah sampai di palembang. Aku dan ayah angkat ku di turunkan di
”pangkal” dekat jembatan ampera untuk selanjutnya menaiki bus dengan tujuan
perumnas agar kami bisa sampai di rumah bibi dan paman ku.
Tak perlu lama
menunggu kami telah mendapat kan bus yang kami maksud. Tapi sayang bus itu
telah penuh sesak oleh para penumpang. Namun hasrat ku sudah terlalu besar
ingin cepat sampai ke rumah dan mendengarkan langsung dari paman dan bibi ku,
bahwa mereka akan menyekolah kan ku. Maka begitu bus itu berhenti, langsung aku
naik ke bus itu tanpa peduli dengan panas dan sesaknya keadaan dalam bus. Aku
hanya ingin cepat sampai, hanya itu yang ada di pikiran ku. Kurang lebih 30
menit aku dan ayah angkat ku dalam bus itu. Akhirnya kami sampai. Kami di
sambut baik oleh paman dan bibi ku.
Aku senang dengan
pelayanan dan kebaikan mereka.
Setelah
berbincang bincang sedikit dengan mereka, aku meminta izin untuk istirahat
tidur karena aku sangat kelelahan. Ya, mungkin karena aku tidak tidur selama di
perjalanan.
Aku tidur denan
sangat nyenyak,dan ketika bangun ternyata hari sudah gelap. Aku segera bangun
mandi dan kemudian membantu bibi menyiapkan makan malam.
Sambil makan
mereka bertanya pada ku ”apakah aku benar benar ingin sekolah??” .
Dan dengan
antusias aku menjawab bahwa aku benar benar ingin bersekolah.
Banyak yang di
bahas dan di ceritakan di meja makan
itu, hingga akhirnya aku tahu bahwa biaya sekolah ku akan di biayai oleh
seluruh paman dan bibi ku. Aku tidak tahu bahasa yang tepat tapi aku hanya
ingin mengatakan bahwa mereka ”patungan”. Ya, ”patungan!!!!”
Tapi aku tidak peduli dengan biaya itu karena aku hanya ingin bersekolah.
Jujur, sebenarnya aku ingin masuk SMK agar aku bisa mudah untuk mencari kerja
nantinya.karena aku dengar bahwa tamatan SMK pasti punya ”skill” .tapi ternyata,
paman dan bibi ku akan memasukkan ku di madrasah. Ya, ”madrasah” MAN 2
PALEMBANG. Aku sadar bahwa aku tidak bisa memilih karena memang tidak ada
pilihan. Aku harus terima, yang penting aku bisa sekolah.hanya itu.
Besoknya ayah
angkat ku kembali ke desa ku. Dan aku di ajak paman untuk mendaftar di sekolah
ku nanti. Kami pun pergi dan akhirnya sampai disebuah tempat yang awal nya ku
kira sebuah komplek tapi ternyata itu adalah linkungan IAIN RADEN PATAH
PALEMBANG. Aku tidak tahu apa apa tentang tempat ini, karena ini pertama
kalinya aku ke sini. Sesampainya di sekolah, paman ku langsung mendaftarkan ku
kepada salah seorang staf yang ada di sekolah ini. Dan setelah itu barulah aku
benar benar yakin bahwa aku akan sekolah.
Aku di beritahu
paman bahwa 3 hari lagi aku harus ke sekolah ini lagi untuk mengikuti tes
masuk.
3 hari kemudian ,aku
ke sekolah kembali dan mulai mengikuti tes tertulis sebagai syarat awal untuk
dapat masuk ke sekolah ini. 2 jam berlalu, dan tes pun selesai. Aku di beritahu
seorang teman baru ku bahwa 3 hari lagi kami sudah bisa melihat hasil
pengumuman tes. Setelah berbincang bincang sedikit aku langsung pulang kembali ke rumah paman,
karena paman dan bibi tidak suka kalau aku ”keluyuran” setelah pulang dari tes.
3 hari berlalu,
dan sampai lah pada saat nya aku harus melihat pengumuman hasil tes ku kemarin.
Aku di antar oleh paman
karena dia ingin melihat apakah aku di terima di sekolah ini. Dan saat melihat
pengumuman ternyata aku lulus dengan peringkat ke 58 dari sekitar 240 siswa yang
di terima, dan itu artinya aku akan mulai bersekolah. Aku sangat senang dan ku
lihat paman ku juga senang. Saat akan pulang paman mentraktir ku makan bakso ,sebagai
hadiah atas keberhasilan ku. Aku bertambah senang. Karena, jujur ini pertama kalinya aku makan bakso.
Dan setelah itu kami pulang.
Dan ketika di
rumah tanpa sengaja aku mendengar percakapan paman ku dengan salah seorang
saudaranya, bahwa ” anak kampung seperti ku tidak akan berhasil sekolah di kota
dan itu hanya akan membuang buang uang saja”. Aku sedih mendengarnya, tapi
dalam hati ku aku berjanji aku akan buktikan bahwa aku akan tetap berprestasi
dimana pun aku sekolah.
Hari demi hari
berlalu, sudah saat nya aku masuk sekolah. Sama seperti sekolah lain di sekolah
ini aku juga mengikuti MOS(masa orientasi siswa) sebagai pengenalan terhadap
sekolah dan teman teman baru ku.
Tanpa terasa
sudah 3 hari aku mengikuti MOS, dan sekarang saat nya untuk belajar yang
sesungguhnya.aku masuk di kelas 7B dengan wali kelas ku bernama bapak Amin Abu
Jagur.seorang guru ekonomi yang serius tapi lucu.
Hari demi hari
berlalu. Sekolah, belajar,dan kemudian pulang ke rumah untuk membantu pekerjaan
di rumah itu lah yang selalu ku lakukan.aku sadar bahwa aku tinggal dengan
orang lain, walaupun itu paman dan bibi ku bukan berarti aku harus bersantai
ria di rumah. Semua pekerjaan di rumah aku kerjakan kecuali mencuci baju dan
memasak.
Ya, begitu lah kehidupan ku sehari hari. Aku sering iri dengan teman
teman ku karena mereka bisa kumpul
kumpul dulu dengan teman teman sedangkan
aku tidak bisa.pernah suatu hari aku kumpul kumpul dulu dengan teman teman
hingga akhirnya aku telat untuk pulang. Dan apa yang terjadi???, aku di marahi
habis habisan. Tapi apa yang bisa ku perbuat??. Aku masih ingin sekolah, itu
lah yang membuat ku selalu bersabar dengan semua ini.
Tanpa terasa
sudah hampir 6 bulan aku sekolah dan sudah saatnya untu mengikuti ujian
semester. Ku lihat teman teman ku mulai sibuk belajar, sedangkan aku tidak
melakukan apa apa. Oya, aku lupa bilang kalau aku adalah orang yang sangat
malas untuk membaca buku pelajaran apalagi harus mencatat. Aku hanya belajar berdasarkan ingatan ku
terhadap apa yang di jelas kan oleh guru.
Ujian semester
pun di mulai. Semua orang sangat serius mengikuti ujian ini, maaf bukan
bermaksud untuk sombong !!!. bagi ku semua soal itu sama, kalau bisa aku jawab
maka akan ku jawab dengan benar dan kalau memang aku tidak bisa maka aku hanya
akan menggunakan “felling” untuk menjawab soal soal yang ada. Kecuali soal soal
bahasa inggris dan bahasa arab, aku akan menunggu jawaban dari teman karena aku
tidak bisa sama sekali. Selama 5 hari aku mengikuti ujian semester, dan semua
soal soal telah ku jawab. Aku hanya
tinggal menunggu hasilnya saja.
Seminggu
kemudian, pembagian raport akan segera di laksanakan. Sebelum raport di bagikan
kami semua di kumpulkan di lapangan untuk mendengarkan siapa saja yang berhasil
mendapat juara kelas. Dan betapa senang nya aku saat mendengar nama ku di
panggil sebagai salah seorang dari mereka yang mendapat juara kelas. Ya, aku
mendapat juara 2. aku sangat senang karena aku bisa membuktikan pada paman,
bibi, dan keluarga paman bahwa aku masih bisa berprestasi.
Aku pulang dengan
bangga.
Saat ini adalah
masa liburan sekolah, saat yang mungkin sangat di tunggu oleh semua siswa
karena tidak ada tugas, pr, atau apapun dari sekolah. Tapi bagi ku libur
sekolah adalah hal yang sangat membosankan karena tidak ada yang bisa ku
lakukan kecuali membereskan rumah. Hanya itu dan itu lagi.
Tak terasa masa
libur sekolah telah usai, dan sekarang saatnya kembali ke sekolah. Saat yang
sangat ku nanti. Karena dengan sekolah aku bisa sedikit mengurangi tugas ku
dalam membersihkan rumah.
Hari berganti
minggu dan minggu pun telah berganti bulan. Tanpa terasa ujian semester ke 2
akan segera di laksana kan. Sama
seperti di semester pertama, semua orang sibuk. Dan aku tetap seperti aku yang
di semester pertama.
Ujian semester
pun selesai dan tinggal menunggu hasil.
Hari pembagian
raport.
Seperti semester
pertama semua berkumpul untuk mendengar siapa saja yang menjadi juara kelas.
Dan ternyata nama ku kembali masuk dalam kelompok juara, tapi kali ini bukan
sebagai juara 2. ya, aku juara 1 di kelas ku dan yang membuat ku lebih senang
lagi ternyata aku juga menjadi juara umum di sekolah ku. Ya, walaupun hanya
juara umum 2 itu sudah cukup membanggakan bagi ku. Dan aku yakin paman dan bibi ku tidak akan pernah
menyesal menyekolah kan ku, karena aku memang pantas untuk bersekolah.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan pun telah berganti
tahun.
Tanpa terasa aku
telah kelas 3 dan sebentar lagi aku akan segera menyelesaikan SMA ku.
Semua berlalu
dengan cepat,tak terasa sebentar lagi aku akan mengikuti ujian akhir nasional
(UAN).
Saat saat yang menegangkan itu pun tiba, UAN di
mulai. Rasanya aku tak pernah
setegang ini ketika akan menghadapi ujian sekolah. Mungkin karena ini ujian penentuan dan aku ingin
lulus. Entah lah!!!,aku tak tahu.
Setelah beberapa
hari UAN pun berakhir. Semua teman teman ku membicarakan kemana mereka akan
melanjutkan kuliah. Sedangkan aku hanya diam, sama seperti ketika aku selesai
SMP.
Aku sadar bahwa
prestasi ku selama di SMA cukup baik, aku selalu juara kelas. Itu lah mungkin
yang akhirnya membuat ku masuk dalam daftar siswa yang dapat PMDK(jalur masuk
perguruan tinggi yang kata nya tanpa tes) ke UNSRI. Sebuah universitas yang
cukup berkualitas dan menjadi kebanggaan semua orang bila bisa masuk ke sana.
Tapi aku sadar walaupun ada tes atau tanpa tes, aku tetap tidak bisa apa apa.
karena walaupun tanpa tes tetap harus punya biaya, dan aku tidak punya apa apa
yang bisa ku bayar kan.
Hingga akhirnya
aku belum bisa kuliah.
Oya, aku lupa
untuk bercerita tentang kisah cinta ku.
”hahahahahaha”
Saat aku kelas
tiga ada seorang adik kelas yang rupanya tertarik pada ku. Tapi aku tidak
pernah menanggapinya, karena aku sangat susah untuk mencintai dan sayang dengan
orang lain. Rupanya adik kelas ku ini bukan lah tipe cewek yang mudah menyerah
dan aku melihat ketulusan dalam setiap sorot matanya.tapi karena prinsif ku
tidak pernah mau pacaran ketika masih sekolah maka aku berusaha untuk menutupi
perasaan ku, sampai aku selesai SMA.
Hari hari berlalu
dan dia masih menunjukkan kesungguhannya.
Akhirnya aku pun
lulus SMA dan pada saat malam hari setelah perpisahan sekolah, aku bertemu dengan
nya dan menyatakan bahwa aku juga mencintainya.
Gayungpun
bersambut, kami pacaran.
Aku cukup
merasakan bahwa masa masa pacaran itu memang indah.
Waktu terus
berjalan, tak terasa sudah 1 tahun kami pacaran. Aku sadar bahwa aku belum bisa
memberikan apa apa untuk hubungan kami dan dia tahu itu. Tapi jujur, aku
teramat sangat menyayangi dia dan aku ingin selalu menjaga dia.bahkan aku telah
merencanakan dan merancang rumah tangga kami suatu saat nanti karena aku ingin
menjadikan dia sebagai cinta terakhir ku.
Aku sangat
mencintai dia.
Pada suatu saat
aku mulai melihat perubahan pada dirinya. Aku tidak tahu kenapa, tapi satu hal
aku sudah tidak melihat lagi apa yang selama ini ku lihat dan yang membuat aku
sangat menyayangi nya dulu,,
Ya, dia telah
berubah!!!!
Sampai akhirnya
aku tahu kalau dia telah menduakan cinta ku. padahal dia tahu aku bukan orang
yang suka menduakan ataupun di duakan. Hal ini aku ketahui setelah pacar
barunya mengirimkan pesan singkat pada ku yang menyatakan bahwa pacar ku kini
telah menjadi pacarnya. Aku ingin marah pada saat itu,tapi aku berusaha
menahannya. Aku masih menunggu agar dia yang mengatakannya kepada ku.
Akhirnya dia mau jujur dan minta
maaf kepada ku, aku dengan cepat
memaafkan nya karena aku sangat mencintainya. Setelah itu aku fikir bahwa
masalah ini telah selesai dan kami bisa melanjutkan hubungan kami, tapi
ternyata tidak!!!.
Masalah masalah
barupun muncul,dia selalu memancing amarah ku tapi aku selalu mencoba
bersabar.aku coba untuk memahami dia. Aku sadar bahwa aku manusia biasa dan tak
mungkin bisa bersabar selamanya. Suatu saat dia berbohong pada ku dengan
mengatakan bahwa dia sudah tak suci lagi, dan saat itu aku percaya. Aku tidak
bisa lagi menahan amarah ku dan ternyata itu membuat kami semakin jauh.
Sampai suatu saat
dia berkata bahwa dia ingin berhenti pacaran untuk sementara, dan aku hormati
keputusannya karena dia berkata bahwa setelah dia merasa tenang dia akan
kembali pada ku. aku selalu menunggu, menunggu, dan terus menunggunya. Sampai
suatu saat aku dengar bahwa dia telah kembali dengan selingkuhannya..
Jujur aku
sedih,marah,dan kecewa dengan semua ini, karena dia sudah begitu dalam masuk ke
dalam kehidupan ku bahkan aku telah menganggap dia sebagai bagian dari hidup
ku.
Tapi aku sadar
bahwa harapan tidak selamanya sesuai dengan kenyataan.
Dan cinta tidak
berarti harus memiliki.,,,,
Asal dia bahagia
itu sudah cukup bagi ku.
Yah,kesulitan
kesulitan yang datang silih berganti ini kadang membuat ku teringat tentang
masa kecil ku..
Aku terlahir
sebagai anak bungsu dari lima bersaudara,dan hanya aku yang laki laki.
Sebenarnya hidup
kami bisa di bilang sangat cukup pada saat itu.hingga suatu saat kami bangkrut
karena ayah ku suka berjudi. Ya, mungkin itu lah yang membuat aku sangat benci
dengan judi. Sejak kami bangkrut ibu ku tampak pusing dan sering menyendiri
hingga akhirnya dia pergi meninggal kan aku dan kakak kakak ku. Seperginya ibu
ku keadaan semakin bertambah buruk karena ayah ku mulai sakit sakitan. Oya, aku
lupa kalau ayah ku saat itu punya istri lain dan punya 3 orang anak dan mereka
semua adalah saudara ku.
Sejak ayah sakit
keadaan ekonomi kami semakin kacau. Hingga akhirnya aku di jemput oleh salah
seorang paman untuk tinggal bersamanya. Sebenarnya saat itu aku tidak ingin
pisah dengan keluarga ku, tapi aku tak bisa apa apa karena aku masih sangat
kecil pada saat itu.
Sejak itu aku
terpisah dengan keluarga ku. aku tdak pernah lagi berkomunikasi dengan mereka,
karena pada saat itu memang tidak ada alat komunikasi kecuali surat dan aku
belum bisa menulis. Bahkan ketika ayah ku meninggal tidak ada yang mengabari ku
sama sekali. Bahkan kuburannya pun aku tidak pernah tahu dimana!!!
Dan disini, di
rumah paman ku ini kehidupan ku bukan makin membaik tapi sebaliknya karena
istri paman ku sangat jahat kepada ku.bahkan untuk makan pun sangat sulit bagi
ku, sedangkan anak umur 4 tahun itu sedang sangat membutuh kan asupan makanan.
Kehidupan ku
sangat sulit saat itu.
Hingga akhirnya
datang paman ku yang lain menjemput ku untuk tinggal bersamanya. Sepertinya dia
tahu kalau aku di perlakukan kurang baik di tempat ini.
Aku pun ikut
dengan paman yang akhirnya jadi ayah angkat ku ini ke desa nya. Ya, aku mulai
menjadi anak desa. Di desa ini lah aku tumbuh dan besar tanpa pernah lagi
mendengar kabar saudara saudara ku.
Sampai akhirnya aku mendengar bahwa 2 orang kakak perempuan ku telah
menikah dan punya anak. Aku senang karena sekarang aku telah punya keponakan.
Itu artinya
tinggal 2 orang kakak perempuan ku lagi yang belum ada kabar.
Baru pada saat
aku SMA aku bertemu dengan kakak perempuan yang setingkat diatas ku. Dan dari
dia lah akhirnya aku bisa menemukan saudara ku yang lain. Kakak perempuan ku
yang ke 3 dan ke 3 saudara ku yang lain. Aku senang mendengar kabar bahwa
mereka semua dalam keadaan sehat, tapi aku sedih karena mereka terpaksa tinggal
di panti asuhan. Tapi walaupun demikian aku masih bisa berbangga karena mereka
semua bisa bersekolah dan kakak perempuan ku saat ini tengah kuliah dan telah
menjadi karyawan tetap pada salah satu pusat perbelanjaan di jakarta di tambah
lagi dia punya seseorang yang sangat menyayangi dia, dan aku yakin orang itu
akan menjaganya.
Saudara saudara
ku teruslah berjuang untuk menjadi yang terbaik dan banyak banyak lah belajar
dari kehidupan.
Terima kasih
tuhan karena engkau telah mempertemukan ku dengan saudara saudara ku.
Aku tahu dan aku
yakin bahwa ada rencana indah yang akan kau berikan kepada kami suatu saat
kelak atas smua cobaan yang telah kau berikan pada kami.
Aku tahu engkau
maha adil ya allah, maka tunjukkan lah keadilan mu yang lain pada kami. Dan
jadikan lah kami orang yang sukses dan berguna bagi nusa, bangsa, dan
agama suatu saat kelak.
Dan kalau boleh
satu permintaan lagi ya allah,
Pertemukanlah
kami dengan ibunda kami suatu saat nanti jikalau memang di masih hidup.
Amien.....
By: Imam Ariefin
imam.ariefin@yahoo.co.id
::THE
END::